Kamis, 12 Juli 2012

Tips Berwisata Ramah Lingkungan

Apa yang perlu diperhatikan sebelum berangkat menuju tempat wisata?

 1. Menentukan tujuan wisata. Poin ini menjadi salah satu pertimbangan karena seberapa jauh perjalanan yang akan kita tempuh, seberapa banyak bekal yang kita persiapkan, alat transportasi apa yang akan kita gunakan, serta dimana kita akan menginap hal tersebut menentukan seberapa besar penggunaan sumber daya alam yang akan kita gunakan.

 2. Menentukan alat transportasi. Jika sudah menentukan tujuan, maka kita pikirkan alat transportasi apa yang akan kita gunakan. Jika bisa dengan menggunakan transportasi umum, maka gunakanlah transportasi umum. Jika bisa menggunakan bus atau kereta api maka tidak perlu menggunakan pesawat. Karena menggunakan pesawat semakin banyak emisi gas karbon yang terbuang dan hal tersebut akan berdampak pada pemanasan global. Tetapi jika terpaksa harus menggunakan pesawat maka carilah pesawat yang langsung menuju tempat tujuan.

 3. Bawa bekal. Perjalanan wisata yang tidak cukup jauh dapat kita persiapkan bekal makan dari rumah untuk makan selama diperjalanan.

 4. Cek kondisi rumah sebelum ditinggal. Sebelum meninggalkan rumah pastikan saluran listrik, air, dan selang kompor gas sudah dalam kondisi mati.

 Apa yang kita lakukan selama di lokasi wisata? Beberapa hal diatas paling tidak merupakan hal standar yang menjadi pertimbangan kita sebelum berwisata. Selanjutnya, saat kita telah sampai ditujuan ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan yaitu:

* Pilih Hotel/penginapan yang ramah lingkungan. Hotel/penginapan ramah lingkungan yang dimaksud adalah yang memiliki pengolahan sampah cukup baik (organik & anorganik), memelihara kelestarian lingkungan hotel termasuk dengan membiarkan burung-burung yang ada berterbangan bebas, merawat tanaman/pohon yang dapat mendatangkan burung-burung serta sebagian besar karyawan berasal dari penduduk lokal. Kenapa penduduk local, karena jika sebagian besar karyawan adalah masyarakat sekitar maka penggunaan bahan bakar untuk menuju ke tempat kerja akan berkurang, hal tersebut mengurangi emisi gas yang terbuang ke udara.

 * Jika makan di luar hotel, pilihlah restaurant yang memiliki menu masakan lokal. Mengapa masakan lolal dipilih, karena masakan lolal tidak membutuhkan bahan yang diambil dari tempat yang jauh, yang membutuhkan bahan bakar yang banyak untuk mendatangkannya.

 * Jika dibungkus, jangan memilih bungkus makanan yang menggunakan stereofoam sebagai pembungkus. Karena stereofoam merupakan bahan pembungkus yang tidak dapat didaur ulang.

 * Bawalah tempat minum isi ulang. Dengan membawa botol air minum isi ulang maka anda akan membentu mengurangi sampah dari tempat air minum dalam kemasan.

 * Bawalah lap/serbet yang bisa digunakan berulangkali. Minimalkan penggunaan tissue, karena semakin banyak tissue/kertas digunakan maka akan semakin banyak pohon ditebang.

 * Bawa perlengkapan mandi (shampoo,sabun,pasta gigi,lotion sendiri) sehingga tidak perlu membeli lagi di lokasi wisata, hal tersebut juga akan mengurangi sampah.

 * Buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan.

 * Jika membeli cinderamata belilah yang bersifat local,yang diproduksi oleh orang lokal karena jika membeli bukan barang lokal maka biaya mendatangkan barang dari tempat yang jauh serta penggunaan bahan baker juga akan bertambah. Hal tersebut menambah emisi gas buang yang terbang ke udara. Selain itu jangan membeli suvenir yang berbahan dari bagian tubuh satwa. Karena jika ada pembeli, maka akan ada satwa yang mati untuk dijadikan suvenir.

 * Gunakan kamera digital, jangan menggunakan kamera foto langsung jadi. Karena hasil dari kamera digital dapat kita pilih untuk dicetak, berbeda dengan kamera langsung, jika kita tidak cocok maka akan minta difoto lagi. Sementara hal tersebut akan menambah sampah, selain juga boros biaya.

 * Bawalah tas belanja sendiri. Dengan membawa tas belanja sendiri maka anda mengurangi penggunaan sampah plastik/kertas.

 * Jika tidak diperlukan, tidak perlu meminta struk belanja. Karena struk belanja akhirnya akan dibuang.

 * Jika berkeliling kota, gunakanlah transportasi umum atau jika tidak teralu jauh cukup berjalan kaki saja. Jalan kaki juga akan membuat anda lebih sehat.

 * Jika memang ingin menyewa mobil, maka gunakanlah yang irit bahan bakar, serta memiliki emisi gas buang rendah.

* Saat menggunakan mobil, jika tidak terlalu penting matikan lah AC, bukalah jendela kaca mobil agar sirkulasi udara dapat menggantikan AC. Jika harus menggunakan AC gunakan pada tingkatan yang tidak terlalu tinggi, yang penting cukup menyejukan anda, tidak perlu sampai kedinginan.

 * Cek tekanan angin pada ban mobil anda. Tekanan angin pada ban dalam kondisi bagus, terbukti mengurangi 5% penggunaan bahan bakar.

 * Jika menyewa mobil, pilihlah yang berkapasitas besar, hal tersebut akan mengurangi biaya sewa serta menghemat bahan bakar.

 * Matikanlah mesin saat menunggu kerabat yang berbelanja.

 * Belajarlah cara mengemudi yang baik. Ganti perseneling lebih awal bisa mengurangi konsumsi BBM hingga 15%. Jika mendekati kemacetan atau lampu lalu lintas berhentilah perlahan bukan dengan rem mendadak. Hindarkan mengemudi dengan kasar. Pindahkan gigi saat mencapai 2500-3000 rpm. Dan mengemudilah di batasan 1500-3000 rpm, beberapa survei mendapatkan hasil yang memuaskan dalam kehematan BBM dalam range tersebut. Selamat berwisata dan terima kasih wisata anda telah mendukung upaya pelestarian alam kita!

Informasi ini disebarluaskan oleh: Petungsewu Widllife Education Center (P-WEC)

Read More......

PHRI

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Disingkat PHRI, organisasi yang berorientasi kepada peningkatan kepariwisataan, bergerak dalam bidang akomodasi dan jasa boga. Dalam hubungan antarbangsa, organisasi ini disebut Indonesia Hotel & Restaurant Association, yang merupakan kelanjutan dari Indonesia Tourist Hotel Association. Organisasi ini didirikan tanggal 9 Februari 1969 oleh Sukamdani S. Gitosardjono, Haji Ali, R.E. Ruchiyat, GAF Matuli, M. Saddaq, Rony Sirat, Chandika dan Nyoman S. Pendit. PHRI yang berkedudukan di Ibukota Jakarta merupakan wadah satu-satunya bagi badan usaha hotel dan restoran, yang membantu para anggotanya dengan cara memberi perlindungan, menerima masukan, memberi bimbingan dan konsultasi serta pendidikan untuk meningkatkan mutu hotel dan restoran. PHRI aktif dalam keanggotaan PATA (Pasific Asia Travel Association), AHRA (ASEAN Hotel & Restaurant Association), IHA (International Hotel Association) dan ATF (ASEAN Travel Forum). PHRI mengadakan sidang umum yang disebut Musyawarah Nasional 4 tahun sekali untuk menyusun kebijaksanaan dan program kerja serta pengurus baru perhimpunan.

Read More......